Arti Kata "tohor" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "tohor" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

tohor

1to·hor a 1 dangkal; dangkar; 2 hampir kering (tidak berair krn ditimba dsb); 3 ki habis (tt uang dsb);
ber·to·hor v menjadi kering; mengering;
~ air liur, pb sudah banyak memberi nasihat, tetapi tidak diindahkan;
me·no·hor·kan v 1 membawa ke tempat yg tohor (dangkal); 2 mengeringi; mengeringkan;
ke·to·hor·an n 1 kekeringan; kehausan; 2 ki kehabisan (uang dsb)

2to·hor lihat kapur

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "tohor"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "tohor" dalam Kalimat

1.Di sungai itu terdapat danau kecil yang airnya sudah tohor karena musim kemarau panjang.
2.Karena uangnya sudah habis, dia harus mencari pekerjaan supaya tidak tohor dalam beberapa hari lagi.
3.Sebagai guru, dia sangat perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga diri dari kehausan dan kekeringan yang menyebabkan air liur menjadi tohor.
4.Karena lingkungan sekitar sudah terlalu kering, tanaman-tanaman di lapangan mulai mengalami kekeringan dan akhirnya menjadi tohor.
5.Sebagai petani, dia harus berhati-hati dalam mengairi sawahnya agar tidak menjadi tohor karena kekurangan air hujan.

📚 Penggunaan kata "tohor" dalam artikel

Mengenal Kata "Tohor" - Makna dan Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kata "tohor" memiliki makna yang luas dan kompleks dalam bahasa Indonesia. Secara umum, kata ini digunakan untuk menggambarkan kondisi suatu tempat atau benda yang dangkal, kering, atau habis. Dalam konteks historis, kata "tohor" digunakan oleh masyarakat pedalaman untuk menggambarkan keadaan air yang sedang surut atau tidak berair, sehingga sulit untuk menemukan sumber air. Dalam kehidupan sehari-hari, kata "tohor" masih digunakan untuk menggambarkan berbagai situasi. Misalnya, "Air sumur sudah tohor, tidak ada lagi air yang dapat digunakan." Atau, "Uang kasir sudah tohor, tidak ada lagi uang yang dapat digunakan untuk membeli barang." Contoh lainnya adalah, "Saya sudah memberikan banyak nasihat, tetapi tidak ada tohor, masih tetap tidak diindahkan." Kata "tohor" juga memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kebutuhan air dan uang. Dalam budaya Indonesia, air adalah sumber daya yang sangat penting dan langka. Oleh karena itu, kata "tohor" digunakan untuk menggambarkan keadaan air yang sedang tidak berada di puncaknya, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menghemat dan mengelola air secara efektif. Demikian juga dengan uang, kata "tohor" digunakan untuk menggambarkan keadaan uang yang sedang tidak berada di puncaknya, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menghemat dan mengelola uang secara efektif.