Arti Kata "putih mata" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "putih mata" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

putih mata

pu·tih ma·ta n, ber·pu·tih ma·ta v ki 1 mendapat malu; 2 kurang senang atau sakit hati (melihat perbuatan yg kurang senonoh atau krn menanti lama-lama)

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "putih mata"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "putih mata" dalam Kalimat

1.Pernah melihat teman putih mata saat dia memulai pacaran dengan orang lain.
2.Saya merasa putih mata setelah melihat hasil ujian yang tidak memuaskan.
3.Dalam novel tersebut, pemeran utama putih mata ketika mendengar kabar kematian ibunya.
4.Saya harus belajar lagi untuk tidak putih mata saat menghadapi situasi sulit.
5.Pada hari ulang tahunnya, teman putih mata karena tidak menerima hadiah yang diharapkan.

📚 Penggunaan kata "putih mata" dalam artikel

Mengenal Kata "Putih Mata" - Inspirasi dan Motivasi

Kata "putih mata" memiliki makna yang sangat spesifik dalam bahasa Indonesia. Secara umum, kata ini digunakan untuk menggambarkan perasaan malu, kurang senang, atau sakit hati ketika melihat perbuatan yang kurang senonoh atau menunggu lama-lama. Sejarah kata ini tidak jelas pasti, tetapi pada umumnya digunakan dalam konteks sosial untuk mengungkapkan perasaan tidak nyaman atau malu. Penggunaan kata "putih mata" dalam kalimat sehari-hari juga sangat mudah ditemukan. Misalnya, ketika sedang menunggu seseorang yang tidak kunjung datang, kita mungkin berpikir, "Saya sudah putih mata!" atau "Dia sudah putih mata karena memanggil saya terlalu lama." Contoh lain, ketika melihat seseorang melakukan sesuatu yang tidak pantas, kita mungkin berkata, "Saya putih mata melihatnya melakukan itu." Bahkan, kata ini juga sering digunakan dalam konteks humor, seperti "Saya putih mata melihatnya jatuh." Dalam kehidupan sehari-hari, kata "putih mata" memiliki relevansi yang sangat besar. Mungkin kita pernah mengalami situasi di mana kita merasa putih mata karena menunggu seseorang yang tidak kunjung datang, atau merasa tidak nyaman melihat perbuatan seseorang yang kurang senonoh. Kata ini juga sering digunakan dalam budaya Indonesia modern, terutama dalam konteks humor dan percakapan sehari-hari. Dengan demikian, kata "putih mata" menjadi bagian penting dalam bahasa Indonesia dan perlu kita pahami dengan baik untuk menggunakan kata ini dengan benar dan efektif.