Arti Kata "maherat" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "maherat" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

maherat

ma·he·rat /mahérat/ ark v pergi (melarikan diri); hilang: sang surya hampir -- , terik syamsu berubah sudah

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "maherat"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "maherat" dalam Kalimat

1.Di sore hari, sang surya hampir lenyap, teriknya sudah berubah menjadi maherat.
2.Karena takut ditangkap polisi, dia langsung maherat meninggalkan tempat itu.
3.Di cerita rakyat, raja yang kejam akhirnya terkena maherat karena tindakannya.
4.Siswa yang sedang makan siang tiba-tiba terkejut dan maherat meninggalkan ruangan.
5.Saat cuaca buruk, banyak orang maherat ke dalam rumah untuk menjauhkan diri dari hujan.

📚 Penggunaan kata "maherat" dalam artikel

Mengenal Kata "maherat" - Inspirasi dari Bahasa Indonesia Klasik

Makna Umum dan Konteks Historis

Kata "maherat" berasal dari bahasa Indonesia kuno, yang memiliki makna umum sebagai pergi atau melarikan diri. Dalam konteks historis, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan fenomena alam seperti hilangnya sang surya atau berubahnya cuaca. Dalam konteks sosial, kata "maherat" juga dapat digunakan untuk menggambarkan peristiwa penting yang menyebabkan seseorang harus melarikan diri atau bersembunyi.

Contoh Penggunaan dalam Kalimat yang Alami

Kata "maherat" dapat digunakan dalam kalimat yang alami untuk menggambarkan berbagai situasi. Misalnya, "Sang surya sudah maherat, sehingga kita harus memasang payung untuk melindungi diri." Atau, "Karena terjadi bencana alam, kita harus maherat ke tempat yang lebih aman." Contoh lainnya, "Seseorang harus maherat dari kota karena adanya perkelahian massal."

Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kata "maherat" masih relevan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks alam. Dalam cuaca ekstrem, seperti badai atau banjir, seseorang harus maherat ke tempat yang lebih aman. Selain itu, kata "maherat" juga dapat digunakan dalam konteks sosial, seperti melarikan diri dari konflik atau peristiwa penting yang menyebabkan kerusakan. Dengan demikian, kata "maherat" tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari dan budaya Indonesia modern.