Arti Kata "perumpung" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "perumpung" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

perumpung

pe·rum·pung n tumbuhan gelagah (spt pokok tebu), biasanya tumbuh di tepi sungai dsb; gelagah perumpung; Eulia japonica

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "perumpung"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "perumpung" dalam Kalimat

1.Tumbuhan perumpung yang tumbuh di tepi sungai sangat indah dan populer di kalangan wisatawan.
2.Pada musim hujan, perumpung liar yang tumbuh di samping sawah menimbulkan masalah bagi petani.
3.Di taman botani, kolektor tanaman menemukan spesimen perumpung langka yang belum ada dalam koleksi mereka.
4.perumpung yang tumbuh di tepi sungai seringkali menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan air.
5.Pada abad ke-19, ilmuwan meneliti sifat kimia perumpung untuk mencari obat-obatan baru.

📚 Penggunaan kata "perumpung" dalam artikel

Mengenal Kata "perumpung" - Inspirasi dari Alam

Kata "perumpung" mungkin tidak selalu terdengar familiar di telinga kita, namun di balik maknanya yang unik, terdapat konteks historis dan sosial yang menarik. Secara resmi, kata perumpung mengacu pada jenis tumbuhan gelagah yang tumbuh di tepi sungai dan daerah lainnya, seperti pokok tebu. Hewan ini seringkali dianggap sebagai musuh bagi tanaman padi dan tebu, karena dapat merusak daun-daun yang masih muda.

Perumpung tidak hanya menjadi musuh tanaman, namun juga memiliki peran penting dalam ekosistem alam. Contoh penggunaan kata perumpung dapat dilihat dalam kalimat-kalimat alami seperti: "Tanaman perumpung mulai menyerang ladang padi kami", "Saya harus mengusir perumpung dari tanaman tebu kami", dan "Perumpung seringkali dianggap sebagai hama yang berbahaya bagi petani".

Perumpung memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari dan budaya Indonesia modern, terutama dalam konteks pertanian dan lingkungan. Bagi para petani, perumpung dianggap sebagai musuh yang harus dihadapi, sementara bagi para ilmuwan lingkungan, perumpung dapat menjadi spesies yang menarik untuk dipelajari. Namun, perumpung juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang ingin mengetahui lebih tentang alam dan ekosistem yang kompleks.