Arti Kata "pelesit" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "pelesit" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

pelesit

1pe·le·sit n 1 belalang kecil; belalang bajang; pelasik; 2 hantu yg suka mengisap darah (sering berwujud belalang bajang);
-- dua sejinjang, pb perempuan yg bersuami dua;
-- bangkai pengisap darah anak-anak yg baru meninggal dng menggali kuburnya; -- kudung hantu berwujud kepala saja yg mengisap darah wanita yg baru melahirkan

2pe·le·sit n peluit

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "pelesit"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "pelesit" dalam Kalimat

1.Saat bermain di taman, saya melihat seekor pelesit kecil berlari di bawah tanaman.
2.Dalam mitologi kuno, pelesit sering digambarkan sebagai hantu yang suka mengisap darah.
3.Saya tidak suka melihat pelesit di rumah karena mereka sering mengganggu peralatan.
4.Pelasik adalah sejenis belalang kecil yang ditemukan di daerah tropis dengan spesies yang khas.
5.Dalam beberapa budaya, pelesit dianggap sebagai hantu yang menyeramkan bagi wanita yang baru melahirkan.

📚 Penggunaan kata "pelesit" dalam artikel

Mengenal Kata "pelesit": Makna yang Lebih Meningkat

Kata "pelesit" seringkali membuat kita teringat dengan makna yang berbeda-beda. Dalam arti resmi, pelesit adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan belalang kecil, belalang bajang, atau bahkan hantu yang suka mengisap darah. Namun, makna yang lebih muncul dalam tradisi dan kebudayaan Indonesia, khususnya dalam konteks hantu dan pengisap darah. Dalam beberapa abad silam, pelesit dianggap sebagai hantu yang mematikan, terutama bagi anak-anak yang baru saja meninggal. Konsep ini mungkin terdengar menakutkan, tetapi masih terdapat dalam beberapa cerita rakyat dan legenda. Bahkan, di beberapa daerah, pelesit juga digunakan untuk menggambarkan bangkai pengisap darah anak-anak yang baru meninggal. Meskipun makna ini tidak lagi umum digunakan, tetapi masih dapat ditemukan dalam beberapa konteks. Dalam kehidupan sehari-hari, pelesit tidak lagi membuat kita takut. Bahkan, kata ini lebih sering digunakan dalam konteks lucu dan tidak serius. Misalnya, pelesit digunakan untuk menggambarkan sejenis serangga kecil yang suka mengganggu. Dalam kalimat yang alami, kita dapat mendengar ungkapan seperti: "Ada pelesit di dapur yang mengganggu." Atau, "Anak-anak sedang bermain dengan pelesit di taman." Dalam contoh-contoh seperti ini, pelesit digunakan sebagai kata yang ringan dan tidak berbahaya. Dalam budaya Indonesia modern, pelesit masih digunakan dalam beberapa konteks. Misalnya, dalam sastra dan seni rupa, pelesit digunakan sebagai simbol atau konsep yang lebih luas. Bahkan, dalam beberapa film dan teater, pelesit digunakan sebagai tokoh yang penuh dengan makna dan simbolisme. Dalam contoh-contoh seperti ini, pelesit digunakan sebagai kata yang lebih abstrak dan tidak sekedar sebagai hantu atau serangga kecil. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa pelesit memiliki makna yang lebih luas dan kompleks daripada yang kita pikirkan awalnya. Dari hantu yang mematikan hingga serangga kecil yang mengganggu, pelesit adalah kata yang penuh dengan makna dan simbolisme.