Arti Kata "kelontong" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "kelontong" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

kelontong

ke·lon·tong n 1 alat kelentungan yg selalu dibunyikan oleh penjaja barang dagangan untuk menarik perhatian pembeli; 2 barang-barang untuk keperluan sehari-hari spt sabun, sikat gigi, gelas, cangkir, mangkuk

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "kelontong"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "kelontong" dalam Kalimat

1.Penjual kelontong di pasar lokal menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari.
2.Ibu membeli kelontong di pasar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
3.Dalam cerita rakyat, kelontong digunakan sebagai alat bunyi untuk menarik perhatian pendengar.
4.Di sekolah, guru mengajarkan kepada murid tentang pentingnya menabung dan tidak membeli barang-barang kelontong yang tidak perlu.
5.Kebiasaan membeli barang-barang kelontong yang tidak terpakai seringkali menjadi sumber masalah bagi keuangan keluarga.

📚 Penggunaan kata "kelontong" dalam artikel

Mengenal Kata "kelontong" - Inspirasi dan Motivasi

Kata "kelontong" seringkali terdengar dalam percakapan sehari-hari, terutama di daerah-daerah pedesaan atau kota kecil. Kata ini memiliki makna yang luas, yaitu alat kelentungan yang digunakan untuk menarik perhatian pembeli atau barang-barang keperluan sehari-hari seperti sabun, sikat gigi, gelas, cangkir, dan mangkuk. Sejarah kata ini tidak terlalu jelas, tetapi diyakini berasal dari suara yang terdengar ketika alat kelentungan itu digunakan.

Contoh Penggunaan Kata Kelontong dalam Kalimat

Kata "kelontong" sering digunakan dalam kalimat untuk menggambarkan suara yang terdengar ketika alat kelentungan digunakan. Misalnya, "Penjual kelontong di pasar memainkan alat kelentungannya untuk menarik perhatian pembeli." Dalam kalimat ini, kata "kelontong" digunakan untuk menggambarkan suara yang terdengar, bukan sebagai kata benda utama. Selain itu, kata ini juga digunakan dalam kalimat seperti "Rumah ini sudah tidak membutuhkan barang-barang **kelontong** lagi karena sudah memiliki peralatan yang lengkap."

Relevansi Kata Kelontong dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kata "kelontong" memiliki relevansi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah-daerah pedesaan atau kota kecil. Di sini, penjual kelontong masih beroperasi dengan menggunakan alat kelentungan untuk menarik perhatian pembeli. Namun, dengan kemajuan zaman, penjual kelontong mulai menggunakan cara lain untuk menarik perhatian pembeli, seperti menggunakan speaker atau sound system. Meskipun demikian, kata "kelontong" masih digunakan sebagai simbol dari kehidupan pedesaan yang sederhana dan sederhana. Dalam kesimpulan, kata "kelontong" memiliki makna yang luas dan digunakan dalam berbagai konteks. Dari penggunaan alat kelentungan untuk menarik perhatian pembeli hingga menjadi simbol kehidupan pedesaan, kata "kelontong" memiliki relevansi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.