Arti Kata "platonik" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "platonik" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

platonik

pla·to·nik a sepenuhnya spiritual, bebas dr nafsu berahi dan cinta: cinta -- , cinta kasih tanpa nafsu; kritik -- , kritik yg mencari nilai sebuah karya sastra lebih banyak dl kualitas ekstrinsiknya dp dl karya sastra itu sendiri

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "platonik"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "platonik" dalam Kalimat

1.Hidupku telah menjadi semakin platonik, dengan fokus pada spiritualitas dan kesalehan.
2.Dia menganggap hubungan kami sebagai platonik, karena dia tak ingin mengganggu kebebasanku.
3.Dalam karya sastranya, ia menggambarkan cinta sebagai rasa platonik yang tak pernah berubah.
4.Saya lebih suka memiliki teman yang platonik, karena mereka dapat menjadi pendengar yang baik dan tidak akan meminta sesuatu yang tidak pantas.
5.Di sekolah, guru kami mengajarkan kita untuk memiliki persahabatan platonik dengan rekan sekelas, tanpa mengharapkan sesuatu yang lebih.

📚 Penggunaan kata "platonik" dalam artikel

Mengenal Kata "platonik" - Inspirasi dan Motivasi

Sejarah dan Makna Umum

Kata "platonik" berasal dari nama filsuf Yunani kuno, Plato. Dalam konteks filosofi, Plato mengajarkan tentang kehidupan yang spiritual dan bebas dari nafsu berahi dan cinta. Dalam arti resmi, "platonik" berarti cinta kasih tanpa nafsu, kritik yang mencari nilai sebuah karya sastra lebih banyak daripada kualitas ekstrinsiknya. Konsep ini sangat relevan dalam budaya Indonesia modern, di mana banyak orang mencari kebahagiaan dan kesempurnaan dalam kehidupan.

Contoh Penggunaan Kata "platonik"

Kata "platonik" dapat digunakan dalam berbagai konteks. Misalnya, "Hari ini saya membaca novel yang memiliki tema cinta yang sangat platonik." Dalam kalimat ini, "platonik" mengacu pada cinta kasih yang tidak berorientasi pada nafsu berahi. Contoh lain adalah, "Buku kritik sastra tersebut menawarkan sudut pandang platonik tentang keindahan sastra." Dalam kalimat ini, "platonik" mengacu pada kritik sastra yang mencari nilai dan keindahan sastra lebih dari kualitas ekstrinsiknya.

Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kata "platonik" memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari di Indonesia. Dalam budaya kita, banyak orang mencari kebahagiaan dan kesempurnaan dalam kehidupan. Konsep cinta kasih tanpa nafsu dan kritik sastra yang mencari nilai dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk mencari kebahagiaan dan kesempurnaan dalam kehidupan. Dengan memahami makna "platonik", kita dapat memiliki perspektif yang lebih luas tentang kehidupan dan mencari kebahagiaan yang lebih berkelanjutan.