Arti Kata "mertelu" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "mertelu" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

mertelu

mer·te·lu n Huk perjanjian bagi hasil dr tanah yg dikerjakan oleh penggarap, yakni 1/3 untuk penggarap dan 2/3 untuk pemilik tanah (di Jawa)

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "mertelu"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "mertelu" dalam Kalimat

1.Penggarap harus memahami aturan mertelu untuk menghindari perselisihan.
2.Di Jawa, mertelu menjadi tradisi yang penting dalam pengelolaan tanah.
3.Penggarap yang tidak taat pada mertelu akan kehilangan haknya.
4.Penggarap harus memberikan mertelu yang adil kepada pemilik tanah.
5.Penggarap harus memahami bahwa mertelu bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang keadilan sosial.

📚 Penggunaan kata "mertelu" dalam artikel

Mengenal Kata "Mertelu" - Konsep Hukum dalam Perjanjian Tanah

Pada dasarnya, kata mertelu memiliki makna yang spesifik dalam konteks hukum dan budaya Indonesia. Kata ini memiliki asal usul dari Jawa, yang secara harfiah berarti perjanjian bagi hasil dari tanah yang dikerjakan oleh penggarap. Perjanjian ini biasanya berlaku untuk tanah yang dikerjakan oleh penggarap, di mana penggarap akan menerima 1/3 dari hasil panen, sedangkan pemilik tanah akan menerima 2/3. Penggunaan kata mertelu dalam kalimat sehari-hari dapat dilihat dalam beberapa contoh berikut. Misalnya, ketika seseorang meminta izin kepada pemilik tanah untuk menggarap tanah tersebut, mereka mungkin mengatakan: "Pak, saya ingin mertelu tanah ini, bolehkah saya?" Atau, ketika penggarap menyelesaikan pekerjaannya, mereka mungkin berkata: "Saya sudah selesai mertelu tanah itu, sekarang saya akan membayar hasil panen." Kata mertelu memiliki relevansi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks agraris. Di daerah-daerah pedesaan, perjanjian mertelu masih banyak digunakan sebagai cara untuk meningkatkan produksi tanaman dan hasil panen. Selain itu, konsep mertelu juga dapat dipandang sebagai contoh bagi masyarakat untuk menghargai kerja keras dan komitmen dalam pekerjaan.