Arti Kata "gebogan" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "gebogan" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

gebogan

ge·bog·an Bl n sajian untuk makhluk halus yg berisi buah-buahan yg ditusuk dng lidi ke anak pisang: -- setinggi dua meter lebih ikut memeriahkan pawai keagamaan itu

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "gebogan"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "gebogan" dalam Kalimat

1.Dalam pawai keagamaan, gebogan tinggi dua meter menjadi hiasan yang menarik perhatian.
2.Saat pelajaran sejarah, guru menjelaskan tentang tradisi pembuatan gebogan di daerah tertentu.
3.Pada pesta pernikahan, gebogan menjadi hadiah selamat datang yang bermakna.
4.gebogan tradisional ini dapat menjadi bahan diskusi tentang cara pembuatan dan filosofi di baliknya.
5.Dalam konteks keagamaan, gebogan digunakan sebagai simbol keselarasan antara alam dan makhluk halus.

📚 Penggunaan kata "gebogan" dalam artikel

Mengenal Kata "Gebogan" - Tradisi Menarik dalam Pawai Keagamaan

Kata "gebogan" seringkali muncul dalam konteks pawai keagamaan, terutama pada hari-hari besar seperti Idul Fitri. Tapi, apa sebenarnya makna dari kata ini? Dalam bahasa Indonesia, "gebogan" merujuk pada suatu sajian yang khas, yaitu buah-buahan yang ditusuk dengan lidi ke anak pisang, yang kemudian disusun dengan tinggi serta memeriahkan pawai keagamaan. Dalam konteks sejarah, gebogan telah menjadi tradisi yang mendalam di masyarakat Indonesia. Sajian ini biasanya disajikan sebagai tanda rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan. Selain itu, gebogan juga dapat menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan, karena biasanya dibuat secara bergotong-royong oleh masyarakat setempat. Pawai keagamaan yang diwarnai dengan gebogan ini menjadi momen yang sangat spesial bagi masyarakat Indonesia. Gebogan tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sosial, gebogan dapat menjadi simbol perayaan dan kebahagiaan bersama. Misalnya, "Pada Idul Fitri, keluarga saya membuat gebogan untuk memeriahkan pawai keagamaan di desa kami." Dalam kalimat ini, gebogan menjadi simbol perayaan dan kebersamaan keluarga. Selain itu, gebogan juga dapat menjadi inspirasi bagi kreativitas masyarakat, seperti "Saya menciptakan ide unik untuk membuat gebogan dengan menggunakan buah-buahan segar dan lidi yang unik." Dalam kehidupan modern, gebogan masih menjadi tradisi yang relevan dan dapat menjadi inspirasi bagi kreativitas dan kebersamaan masyarakat.