Arti Kata "khuldi" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "khuldi" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

khuldi

khul·di n buah larangan (yg dimakan Adam dan Hawa dl taman Firdaus)

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "khuldi"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "khuldi" dalam Kalimat

1.Dalam agama Islam, khuldi adalah salah satu buah yang dilarang makan di Taman Firdaus.
2.khuldi adalah salah satu contoh makanan yang dilarang dalam agama-agama tertentu.
3.Dalam cerita tentang Adam dan Hawa, khuldi adalah salah satu buah yang membuat mereka terusir dari Surga.
4.Dalam konteks ilmu pengetahuan, khuldi belum teridentifikasi secara pasti sebagai jenis buah apa.
5.Dalam cerita rakyat, khuldi sering digambarkan sebagai buah yang indah dan lezat, tetapi berbahaya.

📚 Penggunaan kata "khuldi" dalam artikel

Mengenal Kata "Khuldi" - Inspirasi dan Motivasi

Sejarah dan Makna Khuldi

Khuldi merupakan kata yang memiliki makna khusus dalam kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan KBBI, khuldi adalah buah larangan yang dimakan Adam dan Hawa di Taman Firdaus. Makna ini terkait dengan cerita Alquran tentang penciptaan manusia dan kesalahan pertama Adam dan Hawa. Dalam konteks ini, khuldi melambangkan kesadaran manusia tentang ketidakbenaran dan kekhilafan.

Contoh Penggunaan Khuldi dalam Kalimat

Khuldi sering digunakan dalam kalimat untuk menggambarkan sesuatu yang dilarang atau tidak boleh dimakan. Misalnya, "Adam dan Hawa tidak boleh makan khuldi karena dilarang oleh Allah SWT." atau "Makanan di Taman Firdaus hanya khuldi dan buah-buahan lainnya yang dibolehkan."

Relevansi Khuldi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Khuldi juga memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari kita. Banyak orang yang masih ingat akan cerita tentang khuldi dan menggunakannya sebagai contoh tentang pentingnya mengikuti perintah dan menghindari kesalahan. Dalam konteks modern, khuldi dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak boleh dilakukan atau diterima dalam masyarakat. Dengan demikian, khuldi tetap relevan dalam membantu kita mengingatkan diri tentang pentingnya berperilaku baik dan mengikuti aturan.