Arti Kata "kekel" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "kekel" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

kekel

ke·kel /kékél/ a kikir; pelit

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "kekel"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "kekel" dalam Kalimat

1.Dia menjadi sangat kekel karena tidak mau membantu teman yang membutuhkan.
2.Saya tidak dapat melanjutkan kuliahnya karena ayahnya sangat kekel dan tidak mau membayar biaya kuliah.
3.Mereka perlu belajar untuk tidak kekel dan peduli terhadap orang lain.
4.Dia terus mengeluh tentang kekel ayahnya, tetapi tidak pernah mencoba membantu.
5.Ketidakadilan ekonomi telah membuat banyak orang menjadi kekel dan tidak memiliki harapan.

📚 Penggunaan kata "kekel" dalam artikel

Mengenal Kata "Kekel" - Arti dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia

Kata "kekel" sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi apa sebenarnya makna dan konteksnya? Kata ini memiliki arti "ke·kel /kékél/ a kikir; pelit", yang menunjukkan sifat orang yang menghemat atau boros dalam penggunaannya. Dalam sejarah, kata "kekel" dipengaruhi oleh bahasa Melayu, yang memiliki arti yang sama. Dalam konteks sosial, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan sifat orang yang tidak mau mengeluarkan uang atau sumber daya lainnya untuk kepentingan lain. Dalam budaya Indonesia, kata ini juga memiliki makna yang lebih luas, seperti menggambarkan sifat orang yang tidak berani mengambil risiko atau tidak mau menghadapi tantangan. Contoh penggunaan kata "kekel" dalam kalimat alami adalah: * "Dia terlalu kekel, tidak mau mengeluarkan uang untuk membayar makanan di restoran." * "Dia kekel dalam menggunakan sumber daya perusahaan, sehingga tidak bisa meningkatkan produktivitas." * "Dia tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli peralatan yang baru, karena dia merasa cukup dengan yang sudah ada." Dalam kehidupan sehari-hari, kata "kekel" memiliki relevansi yang signifikan. Dalam bisnis, kata ini digunakan untuk menggambarkan sifat perusahaan yang tidak mau mengeluarkan biaya untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan. Dalam kehidupan pribadi, kata ini digunakan untuk menggambarkan sifat orang yang tidak mau mengeluarkan waktu atau energi untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Dalam budaya Indonesia modern, kata "kekel" juga digunakan untuk menggambarkan sifat orang yang tidak mau menghadapi tantangan atau tidak mau mengambil risiko. Dalam konteks ini, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan sifat orang yang tidak percaya diri atau tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang sulit.